Kurang Tidur Meningkatkan Risiko Kematian
Tidur adalah keadaan istirahat alami pada makhluk hidup terutama bagi binatang menyusui, burung, ikan, dan binatang tidak bertulang belakang. Tanda tanda kehidupan seperti kesadaran, puls, dan frekuensi pernapasan mengalami perubahan. Dalam tidur normal biasanya fungsi saraf motorik juga saraf sensorik untuk kegiatan yang memerlukan koordinasi dengan sistem saraf pusat akan diblokade, sehingga pada saat tidur cenderung untuk tidak bergerak dan daya tanggappun berkurang.
Tidur merupakan sebuah anugrah dari Yang Maha Kuasa bagi manusia sehingga mereka bisa mengistirahatkan tubuh dan pikirannya setelah beraktifitas. Tubuh menjadi lebih segar, pikiran menjadi semakin cerah dan fresh kembali.
Tapi tahukah anda bahwa tidur juga perlu aturan agar tidur menjadi berkualitas, salah satunya adalah masalah waktu. Jumlah dan saat yang baik untuk tidur menentukan kualitas/hasil tidur anda. Rasulullah shalallah 'alaih was sallam adalah sebaik-baik teladan dalam hal ini. Beliau mengajarkan cara tidur yang baik. Tidak berlebihan tetapi juga tidak kekurangan. Beliau biasa tidur di awal malam dan bangun sejenak di tengah malam. Beliau tidur kembali ketika mendekati fajar dan bangun kembali saat fajar shubuh. Beliau beraktifitas setelah Shubuh dan mulai tidur lagi sejenak pada siang hari.
Tidur yang cukup sangat baik bagi kesehatan. Sebuah studi menemukan bahwa orang yang tidur kurang dari 6 (enam) jam setiap malam, 12 % lebih mungkin meninggal prematur daripada mereka yang mendapatkan 6-8 jam.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal tidur, memberikan bukti adanya hubungan langsung antara tidur durasi singkat (kurang dari 6 jam tidur malam) dan peningkatan kesempatan mati muda.
Penelitian ini juga mencatat bahwa tidur lama secara terus menerus (lebih dari 9 jam setiap malam) bisa menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan. Namun tidak seperti tidur pendek, tidur panjang tidak meningkatkan risiko kematian, tapi dapat menjadi penanda signifikan dari penyakit serius yang mendasarinya dan berpotensi fatal.
Studi ini melihat hubungan antara tingkat durasi kebiasaan tidur dan kematian dengan mengkaji 16 studi dari Inggris, Amerika Serikat, Eropa dan negara-negara Asia Timur. Penelitian ini melibatkan lebih dari 1,3 juta peserta, diikuti selama lebih dari 25 tahun, dengan lebih dari 100.000 kematian dicatat.
Hasil penelitian ini memberikan bukti nyata bahwa hubungan langsung antara tidur pendek (kurang dari 6 jam tidur malam) dan lama (9 jam atau lebih) durasi tidur dan meningkatnya peluang mati muda, dibandingkan dengan mereka yang tidur malam 6-8 jam. Para peneliti menunjukkan bahwa studi sebelumnya telah membuktikan bahwa kurang tidur berhubungan dengan penyakit jantung, tekanan darah tinggi, obesitas dan diabetes tipe-2.
Penulis studi mengatakan "tidur pendek mungkin merupakan penyebab sakit/gangguan kesehatan, sedangkan tidur panjang dipercaya lebih merupakan indikator kesehatan buruk."
Manfaat Tidur Siang
Dari Penelitian yang dipublikasikan dalam Archieves of Internal Medicine, tim peneliti mengamati kesehatan lebih dari 23 ribu orang dewasa bertubuh sehat selama enam tahun. Para responden tersebut rata-rata berusia 50 tahunan dan sebagian besar berstatus karyawan.
Mereka yang tidur siang selama setengah jam minimal tiga kali seminggu, lebih rendah 37 persen terkena serangan jantung atau masalah yang berkaitan dengan jantung. Menurut tim peneliti, tidur siang dapat mengurangi stres, dan stres yang dialami manusia umumnya berasal dari pekerjaan.
Menurut Kepala Penelitian, Dr Dimitrios Trichopoulos, perempuan juga memetik manfaat yang sama dari tidur siang. Namun dibandingkan dengan responden pria, hanya sedikit saja responden perempuan yang meninggal akibat penyakit jantung selama penelitian ini. Sebanyak 48 responden perempuan dalam riset ini meninggal dunia karena penyakit jantung, enam di antaranya karyawati.
Para karyawan pria yang tidur sebentar di siang hari, rata-rata memiliki resiko 64 persen lebih rendah meninggal dunia dibandingkan dengan pria-pria yang tidak bekerja, yang hanya memiliki kemungkinan 36 persen lebih rendah.
Bandingkan dengan 85 responden pria yang meninggal karena penyakit jantung selama penelitian..
Sayangnya, banyak perusahaan yang menilai karyawannya yang tidur siang sebagai pemalas. Namun tak sedikit pula perusahaan yang mengizinkan karyawannya tidur di sela waktu kerja, dan terbukti karyawannya tetap produktif.
Manfaat tidur siang untuk kesehatan jantung juga dipaparkan ilmuwan Inggris yang tergabung East of England Development Agency (EEDA). Hasil riset menunjukkan manusia bisa bekerja lebih kreatif justru dengan menambah sedikit jam tidurnya pada waktu siang.
Tidur siang sebentar yang dimaksud di sini, harus berkualitas bukan sekadar lamanya. Kualitas tidur ditentukan oleh kedalaman tidur tercapai. Orang cukup jeda tidur siang setengah jam jika sependek itu benar-benar penuh lelap tertidur.
Harus diakui bahwa tidur soal penting dalam kehidupan. Selama tidur semua fungsi organ tubuh cenderung melamban, pada saat itu sel dan jaringan yang aus dan rusak dipulihkan. Buat bisa mencapai panjang umur, durasi tidur harian seseorang ikut menentukan. Tubuh memerlukan kecukupan waktu tidur.
Penelitian itu menyebutkan sekitar 30 persen orang bisa mendapatkan ide-ide terbaiknya setelah tidur siang sebentar. Sedangkan mereka yang bisa mendapatkan ide cemerlang di balik meja hanya 11 persen saja.
Bagi yang tidak terbiasa memejamkan mata dan terlelap siang bolong, mulailah dengan tidur terlentang dan ciptakan suasana senyaman mungkin. Tiap orang mempunyai kebiasaan 'persiapan' tidur yang berlainan, barangkali memeluk guling, berselimut atau mendengarkan musik lembut dan mengisi perut terlebih dahulu. Jika sudah terbiasa, umumnya akan lebih mudah memejamkan mata dan langsung pulas.
Hal penting yang harus dipersiapkan selepas tidur siang, apalagi jika dilakukan disela-sela pekerjaan rutin adalah apa yang dinamakan Sleep anertia, yakni rasa grogi dan disorientasi. Cara untuk mengatasinya disarankan untuk berdiam beberapa menit, membasuh muka, minum air putih atau berjalan kaki. Selanjutnya bisa kembali bekerja dan rasakan khasiat dari terlelap 10-20 menit itu.
Usahakan agar tidur siang tidak terganggu, sebab jika terpotong tiba-tiba, sama sekali tidak ada manfaatnya, pada sebagian orang justru menimbulkan rasa pening.
Perlu diingat pula bahwa tidur siang tidak dianjurkan melebihi 30 menit karena akan mengarah ke fase yang sangat lelap yang akibatnya akan mempersulit tidur malam.
So guys,, selamat tiduuurrrr....
Info Penelitian lebih lanjut :
Cappuccio FP, Elia L, Strazzullo P & Miller MA. Sleep duration and all-cause mortality: a systematic review and meta-analysis of prospective studies. Sleep, 2010; 33 (5).
Sumber : HealthyMuslim.com, Wikipedia, dan ouwch.multiply.com/journal/item/8/Manfaat_Tidur_Siang